Tips-tips


Baik bagi pendaki domestik maupun asing, jangan lupa untuk melapor pada pos-pos yang terdapat di setiap ujung route. Disini anda akan disuruh mengisi buku tamu dan memberitahukan jalur yang akan ditempuh. Disii anda akan ditarik bayaran @ Rp 750.-. Bayaran tersebut sangatlah tidak seberapa dibanding keselamatan anda. Hal ini unutk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan agar apabila sesuatu terjadi, akan segera dikerahkan tim pencari yang akan menyisir jalur yang anda telah beritahukan.

Hanya disarankan untuk mendaki pada musim kemarau. Walaupun matahari bersinar terik setiap harinya, hal ini jauh lebih aman dibandingkan mendaki pada saat musim penghujan. Musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai Oktober. Diluar bulan-bulan tersebut, sangat berbahaya untuk mencoba mendaki. Kabut yang menutupi jalur setiap harinya ditambah hujan yang kerap mengguyur bumi sangat berbahaya karena banyak jalur-jalur berbahaya yang apabila anda melenceng sedikit, akan membawa anda pada kematian.

Tempat-tempat yang berbahaya :
  • Jalur lewat sembalun yang berbukit-bukit. Walau terlihat sepele, namun apabila kabut dan hujan menutupi jalur, maka kemungkinan besar akan tersesat.
  • Di punggungan sempit plawangan II dimana di kanan kiri anda akan ditemukan jurang yang sangat terjal.
  • Punggungan sempit menuju puncak. Daerah ini sangat rawan. Telah banyak korban berguguran disini. Apabila kabut menutupi, jarak pandang hanya akan mencapai sekitar 1 meter dan jalur punggungan yang sempit tersebut sulit dilihat. Ditambah dengan angin yang kencang, bukan mustahil anda ikut terbawa.
  • Jalur menuju plawangan (Senaru) yang berbatu-batu dan sangat terjal.

    Bagi PA-PA domestik, alangkah baiknya apabila anda mengunjungi sekretariat PA Grahapala di Universitas Mataram. Sekretariat terletak di Jalan Pendidikan Mataram. Disana anda akan disambut oleh anggota-anggota Grahapala yang sudah kerap kali menyediakan tempat bermalam bagi pendatang-pendatang yang akan mendaki gunung Rinjani. Disana anda juga akan mendapat informasi tentang Gunung Rinjani. Pada musimnya---April-Agustus---, Tamu mereka berdatangan hampir setiap hari sehingga disaa anda akan dapat bercengkrama bersama, saling menukar pengalaman dengan berbagai PA dari seluruh pelosok tanah air.

    Sangat disarankan untuk meminum obat malaria. Salah satu yang mudah didapat adalah Resochin. Pil ini diminum 1-2 minggu sebelum pendakian, pada masa pendakian, dan 1 minggu setelah pendakian. 1 butir setiap minggunya pada hari yang sama. Pil malaria ini sangat dianjurkan karena wilayah Indonesia Timur yang memang rawan akan penyakit ini. Pada pendakian kami, kami menemui seorang pendaki yang terserang demam, diduga adalah malaria, sehinga kami segera memberikan I sachet Resochin kami unutk mengobati penyakitnya tersebut.

    Untuk menuju Sembalun, jangan menggunakan bemo. Lebih baik anda memakai bus (Mataram-Aikmel-Sembalun) dengan ongkos @Rp 3000 setiap kali naik. Bemo carteran akan menuntut sekitar setidaknya @ Rp 10.000,- sampai sembalun. Sembalun yang merupakan dataran tinggi (1900 m dpl) sangat sulit unutk dijangkau. Bemo carteran kami tidak kuat jalan di tanjakan, ditambah dengan perkara ban dan perseneling yang rusak, alangkah menjengkelkan. Setelah akhirnya tidak kuat di tanjakan, dan kami juga harus membantu mendorong bemo, kami akhirnya memutuskan unutk ikut truk penduduk yang jauh lebih aman. Merupakan pengalaman yang berharga.

    Jangan lupa untuk membawa pelengkap penghangat yang cukup. Keadaan diatas sangat dingin pada malam hari. Apalagi pada jalur Plawangan-puncak yang berangin kencang.

    Apabila anda berminat, anda dapat pula membawa alat pancing sehingga anda dapat memancing ikan mujair yang benyak terdapat di Danau Segara Anak yang berair asin. Walaupun begitu, anda dilarang unutk membawa hasil ikan dalam jumlah yang berlebihan.

    Jangan lupa untuk mengunjungi Pemandian Air panas yang terletak di sebelah utara basecamp di Danau. Pemnadian ini dapat ditempuh dengan sedikit berjalan kaki anda mungkin harus menuruni tebing, tapi apbila tidak mau, ada jalan memutar yang lebih aman. Tempat mandi pria dan wanita dipisahkan. Walaupun begitu, wanita diharuskan memakai pakaian pada saat berendam. Disini maupun di danau anda tidak diperbolehkan memakai segala bentuk deterjen yang merusak lingkungan.

    Bunga Eidelweis banyak ditemukan dari ketinggian 2500m dpl. (dari Plawangan sampai puncak). Dari pos di Senaru, kami mengetahui bahwa sah-sah saja mengambil bunga Eidelweis, asalkan tidak dalam jumlah yang berlebihan. Alangkah baiknya apabila anda hanya memungut bunga Eidelweis yang tercecer di jalan. Keindahannya tak berbeda dengan yang masih pada tangkalnya. Bunga Eidelweis yang tercecer akan banyak ditemukan pada route menuju Puncak. Walaupun begitu, Seorang guide yang kami temui melarang kami untuk membawa bunga Eidelweis dan mengancam untuk mengembalikan bunga tersebut ke tempat asal kita memungutnya.

    Disarankan untuk naik lewat route Sembalun ---karena langsung mengantarkan anda ke Plawangan II, basecamp sebelum puncak---, turun menuju Danau Segara Anak, dan akhirnya turun menuju Senaru, surganya Rinjani, dimana anda akan melintasi hutan tropis yang hampir membentuk kanopi saking rimbunnya.

    Jangan lupa untuk mengunjungi beberapa tempat menarik di Lombok seperti Narmada, Senggigi beach, Kuta beach, Artshop di Sindu, Cakranegara, dll. Peta Wisata Lombok dapat didapat dengan harga Rp. 30.000,-. Peta ini sudah cukup lengkap. Bagi para pendaki yang belum berpengalaman, disarankan unutk menyewa guide dengan hari Rp.120.000,- perharinya. Dapat pula menyewa porter dengan harga Rp.40.000,- setiap harinya. Porter ini akan membawa segala perlengkapan anda sehingga yang anda bawa hanyalah air minum untuk di perjalanan. Seperti juga berlaku di gunung-gunung lainnya, jangan bertindak yang macam-macam. Menurut kepercayaan penduduk setempat, terdapat pantangan untuk melakukan hubungan suami-istri di atas gunung, dan pantangan-pantangan lain seperti tidak membicarakan kejelekan orang, meremehkan gunung, ataupun membicarakan hal-hal yang bersifat mistik. Hal-hal tersebut diatas dipercaya akan mengundang kemarahan putri Anjani, sang penunggu gunung Rinjani.